Selasa, 22 Januari 2013

7 hari dengannya ^_^

Sebut saja namanya roby, roby adalah seorang lelaki yang sendiri dan hanya sendiri. Tak pernah ada seorang wanita atau gadis yang mengisi hatinya kini. Tapi ia tak pernah menyesal, ia selalu bersyukur kepada yang Esa. Hari demi hari dilaluinya dengan sepi dan sunyi, hanya sebuah buku yang selalu menemaninya, di buku itu ia mengatakan seluruh isi hatinya, mungkin baginya buku itu adalah satu-satunya yang paling mengerti apa yang ia katakan dan apa yang ingin ia utarakan.

Saat itu terlihat daun berguguran jatuh ke bumi terbang bagaikan bersayap, terduduk di ujung pandangan sosok roby yang sedang menyendiri di tengah keramaian teman-teman kampusnya. Namun tetap ia hanya ditemani sebuah buku dan pulpen hitam yang ada di tangannya. Tangannya yang selalu menari-nari di atas kertas putih, menuliskan semua kata-kata yang ada di hatinya. Namun tiba-tiba tulisan itu terhenti saat seorang gadis menghampirinya, terlihat senyum di wajah roby ketika gadis itu berkata “hai…boleh aku duduk disini?”. Tanpa ragu roby menjawabnya dengan senyum di wajahnya yang perlahan bahagia. Gadis itu lalu duduk di samping roby, “kamu lagi apa sih kok sendirian aja?”. Roby menjawabnya dengan bibir yang sedikit bergetar, “hmm…ga kok…cu…cu..ma…nulis aja”. Gadis itu lalu tersenyum, dan menatap mata roby dengan begitu tajamnya. Roby tertunduk malu, tak sanggup melihat tatapan gadis itu. Gadis itu lalu memegang tangan roby sambil berkata “nama ku anggun…nama kamu siapa?”…senyuman gadis itu membuat roby tak mampu tuk berkata, hanya diam membisu dan terus tertunduk. Gadis itu lalu pergi dan meninggalkan secarik kertas yang bertuliskan angka-angka nomor handphonenya. Roby melihat kertas itu seakan tak percaya, ia berulang kali menampar pelan dirinya, ia merasa sedang bermimpi…karena ga mungkin ada di dunia ini seorang gadis bodoh yang mau dekat atau bahkan pacaran dengan orang yang telah di vonis akan meninggalkan dunia ini beberapa bulan lagi. Yah itulah sebabnya mengapa roby selalu sendiri saat ini, dulunya ia adalah orang yang paling dikagumi dan yang menjadi rebutan para wanita, tapi ketika ia menginjak usia 21…ia sering mengalami sakit pada kepalanya, setelah dipereriksa ternyata ia mengalami kanker otak yang sudah ganas. Tapi semangatnya tak pernah padam, ia selalu berusaha bahagia walaupun hanya sendiri, ia selalu membuat orang tuanya bangga dengan berprestasi dalam kuliah di sisa-sisa usianya.

***
[lanjut membaca +/-]


Saat bintang mulai menampakkan cahayanya di angakasa yang begitu indahnya, roby termenung di kamarnya sambil menatap secarik kertas dari gadis yang bernama anggun. Senyum yang begitu indah terlihat di wajahnya, “apa aku boleh memiliki seorang yang aku cintai?”, kata roby dalam hati yang kemudian mengambil bukunya dan menuliskan kata-kata di lembaran buku itu. Ketika roby sedang asiknya mengungkapkan isi hatinya, terdengar suara dering telephone genggamnya menggangu curahan hatinya. “Hallo..”, jawab roby pada telephonenya. “Hallo roby…ini angggun”. Mendengar nama itu, roby langsung terdiam dan seakan bingung “Anggun??!?..”, Tanya roby bingung. “Ia anggun yang tadi di kampus..masa kamu lupa?”. “Ga kok…aku ga lupa….”, jawab roby. “Aku nunggu telephone kamu, kok ga ngehubungi aku sih?”, tanya anggun. “Hmm…iya…barusan aku mau ngehubungi kamu kok…”, jawab roby. “Wah masa sih?..kalau gitu kita sehati donk..”, kata anggun sambil bercanda. “Eh kamu kok tahu nama aku sih?...”, tanya roby bingung. “Siapa sih yang ga tahu nama kamu…”, jawab anggun sambil bercanda. Mereka berbincang pada malam itu dengan akrabnya, bulanpun seakan mengerti perasaan roby, ia menerangi malam dengan indahnya seindah perasaan roby ketika mendegar anggun meminta roby untuk menjemputnya esok saat akan pergi ke kampus…”rob besok kamu bisa ga jemput aku?”, tanya anggun. “Bisa…tapi aku…tapi naik apa?!”, jawab roby berkata dengan bimbang. “Aku bukan cewek matre rob…kamu biasa bawa motor kan,,motor merah itu”, balas anggun. “Ha?! Kok tahu?...”, tanya roby. “Tahu donk”, jawab anggun. “Ok deh besok aku jemput kamu, tapi jangan ngehina ya”. Mereka lalu tertawa, bahagia sungguh bahagia…anggun adalah wanita pertama yang menghubungi roby setelah teman-temannya mengetahui penyakit yang di derita roby. Tapi anggun terlihat tak peduli dengan hal itu…ia berbincang dengan roby dengan nada-nada suara yang juga bahagia, apa anggun memiliki perasaan yang begitu dalam terhadap roby?...

***
Esok saat pagi datang, roby terlihat rapi dan bahagia bergegas sarapan…”wah rapi banget anak mama satu ini..”, canda mama roby. “Biasa ma…anak muda”, balas papa roby yang tersenyum sambil menatap roby. “Ah biasa aja ma…”, jawab roby yang tergesa-gesa menghabiskan makanannya. “Ma, pa…roby pergi dulu ya…”. “Kok buru-buru sih?”, sindir mama roby. Roby hanya menjawab dengan senyum dan langsung pamit kepada kedua orang tuanya dengan mengecup tangan kanan mereka.
created : yasirli Amri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar